Senin, 24 Maret 2008
Mail Server
Merak Mail Server

Merak Mail Server ini ditulis berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang sering dijumpai dalam memanajemen sebuah mail sever seperti membuat domain, user, setting software email client, mailing list, remote administration dan webmail client, sehingga diharapkan pembaca panduan manual ini dapat menguasai dan menjalankan dasar-dasar administrasi software Merak Mail Server secara singkat dan jelas.

Membuat Domain

Langkah awal untuk memberikan alamat sebuah email pada Merak Mail Server adalah memberikan nama
domain. Caranya:

1. Klik menu Accounts kemudian pilih New Domain


2. Isikan Name untuk nama domain email mis: labkomputer-lpkt.sch.id
3. Isikan pada Description tentang deskripsi email server mis: Server email Labkomputer
4. Pada IP Address biarkan kosong.
5. Pada To juga biarkan kosong.
6. Isikan pada E-mail dengan alamat email user yang akan dijadikan sebagai pengelola mail server mis: admin@labkomputer-lpkt.sch.id. (User ini akan dibuat pada pembahasan user account).


7. Klik tombol Save untuk menyimpan konfigurasi yang telah dibuat.

Membuat User Account (alamat email pengguna)

Setelah domain mail server sudah dibuat maka pad tab Accounts akan muncul tampilan seperti di bawah ini:


Klik tanda plus pada panel account nama domain, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.


Domain labkomputer-lpkt.sch.id sudah terlihat pada panel account. Untuk membuat user account yang baru caranya:
1. Klik kanan Users yang ada pada panel Accounts
2. Pilih Add dan pilih New User

Maka akan muncul isian untuk user account. Karena kita akan membuat user yang akan mengatur email pada domain ini maka:

1. Pada Alias ketik admin, secara otomatis pada Mailbox akan terisi admin juga.
2. Isikan password untuk account admin pada Password teksboks.
3. Isikan pada Name untuk nama yang akan digunakan ketika account mengirim email ke user account yang lain mis: Full Administrator.



4. Pada tab special User Type pilihlah Administrator, untuk menjadikan account admin menjadi administrator pada email server ini.



5. Klik tombol Save untuk meyimpan konfigurasi yang telah kita buat. Sekarang pada panel account sudah muncul account user admin.


Lakukan langkah-langkah yang sama untuk menambah user yang baru lainnya dengan pengaturan tingkat level user yang diinginkan.

Pada Merak Mail Server ada empat level user account, yaitu:



• Administrator user : User ini memiliki hak untuk mengubah semua setingan yang ada pada semua domain yang ada pada mail server.

• Domain User: User ini dapat mengubah setingan user pada domain yang ditentukan untuknya.

• Self Configurable User: User ini dapat mengubah settingan dengan menggunakan web admin pada accountnya.

• Standars user: User account yang hanya bisa dapat mengubah settingan account dirinya melalui pemberitahuan ke administrator terlebih dahulu.

Konfigurasi Outlook Express sebagai Client Merak Mail Server

Setelah selesai membuat domain email server dan konfigurasi user email maka kini tinggal mensetting software penerima email yang ada pada user. Umumnya pengguna system operasi dari Windows 98 sudah terinstall software untuk membaca email yaitu Outlook Express. Sekarang kita lakukan konfigurasi email client lewat outlook Express:

1. Jalankan program Outlook Express
2. Pilih menu Tools, klik pilihan Accounts


3. Klik tombol Add dan pilih Mail…
4. Ketikkan di Display Name nama pengirim email yang gunanya akan ditampilkan pada penerima, mis: Full Administartion. Klik tombol Next.


5. Ketikkan alamat email yang telah dibuat di atas, yaitu: admin@labkomputer-lpkt.sch.id. Klik tombol Next.


6. Isikan nomor TCP/IP pada Incoming mail server dan Outgoing mail server. Klik tombol Next.


7. Masukkan nama account: admin dan Password: admin. Klik tombol Next


8. Klik tombol Finish. Klik tombol Close untuk menutup form konfigurasi. Sekarang Outlook Express siap digunakan.


Web Mail Client

Sebenarnya ketika user administrator sudah dibuat maka pada Merak Mail Server tidak perlu kita membuat account user baru dengan cara mengetikkan account user baru secara manual karena pada Merak Mail Server sudah ada fasilitas yang akan mengijinkan setiap user yang ingin memiliki email untuk membuat accountnya sendiri (web mail client). Yang mesti dilakukan oleh administrator adalah mengaktifkan dahulu fasilitas ini. Caranya:

1. Ketikkan pada Internet Explorer : http://localhost:32000/mail/admin
2. Masukkan nama user yang memiliki hak administrator domain mis: admin


3. Klik tombol Login

Maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini



4. Klik tulisan link Settings. Beri tanda cek [] pada kotak pilihan Allow Sign-Up Process


5. Klik tombol Save Change untuk menyimpan perubahan seting yang sudah dibuat.

Ketiklah alamat http://localhost:32000/mail



6. Maka akan muncul tampilan gambar di atas, untuk membuat user baru klik link Sign-up for a new account. Isilah User Name, Password, Full Name dengan user account yang anda inginkan .


7. Ketika semua isian pada form sudah di tulis maka akan secara otomatis telah muncul account yang diinginkan ketika menekan tombol Create Account.


Remote Administration

Merak Mail server dapat juga di konfigurasikan lewat browser dengan mengetikkan http://localhost:32000. Catatan: Untuk mengakses mail server lewat jaringan maka tulisan localhost diganti dengan nomor TCP/IP server email atau nama server.


Masukkan User Name dan Password dengan nama user yang memiliki hak penuh untuk mengatur email server mis: admin (user yang sudag kita definisikan di atas). Maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah


Maka dengan fasilitas-fasilitas administrator mail server yang muncul pada browser, administrator dapat dengan mudah mengkonfigurasikan email servernya dari komputer manapun.

Mailing List

Pengertian mailing list adalah kelompok pengguna email yang tertarik untuk membicarakan suatu topik ke dalam email group. Jadi setiap yang menjadi anggota mailing list akan menerima setiap email yang dikirim anggota lain ke mailing list tersebut.Untuk membuat sebuah mailing list pada merak mail server dibutuhkan intalasi:
• Domain email server
• Administrator domain email server
• Alamat domain malinglist
• Alamat domain list server

Karena instalasi domain dan administrator domain email server sudah dibuat pada langkah-langkah sebelumnya, maka yang perlu dibuat sekarang ialah alamat domain mailing list dan list server.

Konfigurasi Mailing List

1. Dengan domain labkomputer-lpkt.sch.id mail server dalam keadaan terpilih, pada menu accounts pilih Add dan klik New Mailing List


2. Maka akan muncul isian form untuk mendefenisikan mailing list yang akan dibuat.


3. Isikan pada Alias adalah nama mailing list, mis: “kita-kita” maka alamat mailing list nanti adalah kita-kita@labkomputer.sch.id
4. Isikan pada Owner untuk user yang akan mengatur mailing list ini.
5. Pada List File adalah isian untuk path file yang kita buat untuk melihat daftar anggota mailing list, mis: c:\merakmsg\list.txt
6. Pilihan Set “From: ” To, Set “Reply To” dan To Originator gunanya agar ketika mereply email dari mailing list tidak ke user yang mengirim email tetapi secara otomatis mereply ke mailing list.
7. Pilihan Swap Field jika akan menampilkan nama pengirim email pada email yang diterima anggota mailing list .


8. Pada tab Options bisa kita sisipkan kalimat pada subject setiap email yang masuk ke mailing list dengan nama mailing list mis: [kita-kita]


9. Klik tombol Save jika telah selesai mengisi isian yang diperlukan pada mailing list yang dibuat.

Konfigurasi List Server

List server adalah server yang digunakan untuk memelihara dan meremote mailing list yang ada pada mailing list server. Cara membuat list server yang baru pada sebuah domain email:

1. Dengan domain labkomputer-lpkt.sch.id mail server dalam keadaan terpilih, pada menu accounts pilih Add dan klik New List Server maka akan muncul tampilan isian mengenai list server yang akan dibuat.


2. Isikan pada Alias untuk alamat email list server
3. Isikan pada Description dengan deskripsi mengenai list server.
4. Pada Owner isikan user yang mengatur list server
5. Biarkan kosong pada isian List File, Digest/confirm, Set “From: “ To, karena telah di konfigurasikan pada mailing list server.
6. Beri tanda pilihan pada “List Server” dan “Subject” untuk mengaktifkan command-command yang ada pada list server.
7. Klik tombol Save jika sudah selesai mengisi semua yang diperlukan pada List Server.


Menguji Kerja List Server

Untuk menguji list server yang telah dibuat, bukalah internet explorer dan ketikkan pada address http://namaserver:32000/mail untuk membuat user account email baru lewat browser, caranya:


• Klik tulisan “Sign-up for a new account”
• Isilah pada User dengan nama user yang diinginkan
• Isikan pada Password dengan password untuk user tersebut.
• Isikan pada Confirm Password dengan isian password yang diatas.
• Isikan pada Full Name dengan nama yang ingin ditampilkan ketika email sampai pada penerima.


• Login ke email server dengan user account email yang baru dibuat, kemudian kirim email ke list server untuk mendaftar menjadi anggota mailing list kita-kita@labkomputer-lpkt.sch.id.
• Untuk mendaftar menjadi anggota mailing list kirim email kosong dengan subject email ketikkan: JOIN/ SUSCRIBE kita-kita@labkomputer-lpkt.sch.id, user@labkomputer-lpkt.sch.id, User biasa.
• Klik tombol Send


JOIN/ SUBSCRIBE adalah salah-satu command list server yang tujuannya untuk bergabung dengan sebuah mailing list. Perintah lainnya LEAVE/ UNSUBSCRIBE untuk mengundurkan diri dari anggota mailing list. Sedangkan untuk melihat daftar anggota gunakan command LISTS/ REVIEW. Command-command tersebut diketikkan pada Subject email.


Jika telah terkirim maka otomatis List server akan mengirim email jawaban yang berisi :

List server report: User User biasa has been successfully subscribed to the mailing list: kita-kita@labkomputer-lpkt.sch.id

Recipient: List Server
User User biasa has been successfully subscribed to the mailing list: kita-kita@labkomputer-lpkt.sch.id

Maka dengan menerima jawaban email dari list server di atas berarti kita telah menjadi anggota mailing list.
Menguji Mailing List Server

Setelah berlangganan ke mailing list , sekarang untuk mencoba mengirim email ke seluruh anggota mailing list, tulislah sebuah email yang ditujukan ke kita-kita@labkomputer-lpkt.sch.id. Maka secara otomatis jika mailing list server telah berjalan dengan benar maka kita juga menerima email tersebut karena kita telah menjadi anggota mailing list dengan nama pengirim yang sesuai dengan user account yang kita gunakan tadi.


Sekarang coba untuk mereply email tersebut maka akan muncul tampilan pada tampilan To adalah ke Mailing list bukan ke user yang mengirm email tersebut.


Berarti Mailing List server sudah berrfungsi dengan benar.

Label:

posted by darajat @ 06.20   0 comments
IIS
Windows 2000 server menyediakan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan dalam suatu jaringan berbasis Web Server. Salah satu fasilitas yang sangat canggih diantaranya IIS (Internet Information Services). Dengan IIS ini, server anda bisa dijadikan Intranet yang sangat canggih dan modern.
Bagian ini adalah kelanjutan dari pokok bahasan IP address dan Direktori data. IP address yang telah didefenisikan belum bisa dimanfaatkan oleh workstation atau Client dengan baik karena komponen IIS (Internet Information Services) dan DNS (Domain Name System) belum dikonfigurasi.
Berikut adalah proses instalasi dan penerapan IIS

Instalasi Internet Information service
Jika pada saat instalasi Windows 2000 server anda belum memasukkan fasilitas IIS maka sebelum mengaplikasikan dan menerapkannya, anda harus menambahkan komponen IIS tersebut ke dalam komputer anda.
Prosedur yang harus dilakukan untuk menambahkan komponen IIS tersebut adalah sebagai berikut:
• Klik Start
• Klik Settings
• Klik Control Panel. Setelah itu jendela Control Panel akan tampil seperti gambar


• Pilih dan klik Add/Remove Programs.
• Masukkan master Windows 2000 Server ke CD-ROM Drive.
• Klik Add/Remove Windows Component


• Klik dan beri tanda cek Internet Information Services (IIS)
• Klik tombol Details untuk menampilkan seluruh komponen yang berada di bawah
• Pilih dan klik komponen yang akan dimasukkan.
• Klik Ok
• Klik Next untuk melanjutkan. Biarkan program.
• Klik Finish untuk mengakhirnya.
• Tutup jendela add/remove Programsdengan menekan tombol Close
• Tutup juga jendela Control Panel dengan menekan tombol Close.

Mengkonfigurasi Internet Informaion Services
Di bagian sebelumya anda telah mendefenisikan IP Address. Ada beberapa IP address yang dipersiapkan, tujuannya adalah untuk membuat beberapa web server yang tidak mentup kemungkinan konsep ini bisa dimanfaatkan kalau anda akan berbisnis hosting atau menyewakan Web Server.

Mendefenisikan WebSite baru (HTTP)
Setelah anda menginstalasi IIS ke dalam Server dan membuat IP Address sekarang tinggal membuat dan mendefenisikan Internet Services Manager. Maksudnya adalah mendefenisikan alamat untuk Website baru.
Dengan Internet Service Manager ini anda bisa membuat dan mendefenisikan IP Address yang telah dibuat sehingga bisa dijalankan dengan program browser dan tentu saja semua komponen yang digunakan untuk mendisain Web, misalnya menggunakan Microsoft FrontPage 2000 akan aktif dengan sempurna. Apabila anda bekerja dengan fasilitas ini seolah anda berinternet, browsing dan sebagainya. Karena alamat yang digunakan sama seperti anda berinternet. Di samping itu tentu saja anda akan mudah dan cepat mendesain web, bisa dari Server dan bisa juga dari Client atau workstation.

Prosedur yang harus dilakukan untuk mendefinisikan Website baru adalah sebagai berikut:
• Klik Start
• Klik Programs
• Klik Administrative Tools
• Klik Internet Services Manager. Setelah anda mengikuti langkah tersebut Microsoft Windows 2000 Server akan menampilkan seperti gambar:


• Klik nama Server Anda, misal buzanganz. Buzanganz adalah nama komputer yang akan digunakan sebagai Web Server.
• Klik Action.
• Klik New
• Klik Web Site seperti terlihat pada gambar
• Setelah anda mengikuti beberapa langkah tersebut di atas maka akan tampil kotak dialog Web site Creation Wizard seperti gambar di bawah


• Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan anda.
Ketikkan deskripsi untuk website anda pada kolom Description di kotak dialog Website Creation Wizard. Dalam latihan ini sebagai contoh ketikkan pada kolom dengan tulisan DARAJAT.


• Klik Next. Kemudian Microsoft Windows 2000 Server akan menampilkan kotak dialog IP Address and Port setting seperti terlihat pada gambar.


• Klik tombol drop-drown, kemudian pilih salah satu IP address yang telah anda buat sebelumnya, misalnya 192.168.0.240
Biarkan TCP/IP port terisi 80, karean port ini yang akan digunakan.
Anda bisa mengisi Host Header for this site atau dikosongkan. Untuk kali ini gunakan defaultnya saja yaitu kosong.
• Klik Next
Setelah menekan tombol Next Microsoft Windows 2000 Server akan menampilkan kotak dialog berikutnya, yaitu menentukan lokasi data atau direktori tempat menyimpan data untuk ke Website yang akan anda bangun. Untuk jelasnya perhatikan gambar



Di bawah Path anda masukkan direktori atau folder yang digunakan untuk tempat menyimpan data untuk website anda. Supaya memeudahkan klik browse untuk melihat dan menampilkannya. Perhatikan gambar untuk melihat direktori atau folder yang akan digunakan guna menyimpan data website yang akan dibangun.

• Pilih direktori atau folder yang telah anda buat sebelumnya misalnya d:\Website.
• Klik direktori WEBSITE
• Klik Ok
• Klik Next. Setelah itu kembali jendela Website Site Creation wizard akan tampil seperti gambar berikut


• Klik kotak pilihan Browse untuk memberi tanda cek
• Klik Next, maka kotak dialog terakhir Web Site Creation Wizard akan tampil gambar berikut.


• Klik Finish untuk mengakhiri pekerjaan anda. Biarkan program bekerja dan setelah itu anda akan langsung dibawa ke jendela Internet Information Services seperti gambar.

Label:

posted by darajat @ 06.11   0 comments
IIS
Windows 2000 server menyediakan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan dalam suatu jaringan berbasis Web Server. Salah satu fasilitas yang sangat canggih diantaranya IIS (Internet Information Services). Dengan IIS ini, server anda bisa dijadikan Intranet yang sangat canggih dan modern.
Bagian ini adalah kelanjutan dari pokok bahasan IP address dan Direktori data. IP address yang telah didefenisikan belum bisa dimanfaatkan oleh workstation atau Client dengan baik karena komponen IIS (Internet Information Services) dan DNS (Domain Name System) belum dikonfigurasi.
Berikut adalah proses instalasi dan penerapan IIS

Instalasi Internet Information service
Jika pada saat instalasi Windows 2000 server anda belum memasukkan fasilitas IIS maka sebelum mengaplikasikan dan menerapkannya, anda harus menambahkan komponen IIS tersebut ke dalam komputer anda.
Prosedur yang harus dilakukan untuk menambahkan komponen IIS tersebut adalah sebagai berikut:
• Klik Start
• Klik Settings
• Klik Control Panel. Setelah itu jendela Control Panel akan tampil seperti gambar


• Pilih dan klik Add/Remove Programs.
• Masukkan master Windows 2000 Server ke CD-ROM Drive.
• Klik Add/Remove Windows Component


• Klik dan beri tanda cek Internet Information Services (IIS)
• Klik tombol Details untuk menampilkan seluruh komponen yang berada di bawah
• Pilih dan klik komponen yang akan dimasukkan.
• Klik Ok
• Klik Next untuk melanjutkan. Biarkan program.
• Klik Finish untuk mengakhirnya.
• Tutup jendela add/remove Programsdengan menekan tombol Close
• Tutup juga jendela Control Panel dengan menekan tombol Close.

Mengkonfigurasi Internet Informaion Services
Di bagian sebelumya anda telah mendefenisikan IP Address. Ada beberapa IP address yang dipersiapkan, tujuannya adalah untuk membuat beberapa web server yang tidak mentup kemungkinan konsep ini bisa dimanfaatkan kalau anda akan berbisnis hosting atau menyewakan Web Server.

Mendefenisikan WebSite baru (HTTP)
Setelah anda menginstalasi IIS ke dalam Server dan membuat IP Address sekarang tinggal membuat dan mendefenisikan Internet Services Manager. Maksudnya adalah mendefenisikan alamat untuk Website baru.
Dengan Internet Service Manager ini anda bisa membuat dan mendefenisikan IP Address yang telah dibuat sehingga bisa dijalankan dengan program browser dan tentu saja semua komponen yang digunakan untuk mendisain Web, misalnya menggunakan Microsoft FrontPage 2000 akan aktif dengan sempurna. Apabila anda bekerja dengan fasilitas ini seolah anda berinternet, browsing dan sebagainya. Karena alamat yang digunakan sama seperti anda berinternet. Di samping itu tentu saja anda akan mudah dan cepat mendesain web, bisa dari Server dan bisa juga dari Client atau workstation.

Prosedur yang harus dilakukan untuk mendefinisikan Website baru adalah sebagai berikut:
• Klik Start
• Klik Programs
• Klik Administrative Tools
• Klik Internet Services Manager. Setelah anda mengikuti langkah tersebut Microsoft Windows 2000 Server akan menampilkan seperti gambar:


• Klik nama Server Anda, misal buzanganz. Buzanganz adalah nama komputer yang akan digunakan sebagai Web Server.
• Klik Action.
• Klik New
• Klik Web Site seperti terlihat pada gambar
• Setelah anda mengikuti beberapa langkah tersebut di atas maka akan tampil kotak dialog Web site Creation Wizard seperti gambar di bawah


• Klik Next untuk melanjutkan pekerjaan anda.
Ketikkan deskripsi untuk website anda pada kolom Description di kotak dialog Website Creation Wizard. Dalam latihan ini sebagai contoh ketikkan pada kolom dengan tulisan DARAJAT.


• Klik Next. Kemudian Microsoft Windows 2000 Server akan menampilkan kotak dialog IP Address and Port setting seperti terlihat pada gambar.


• Klik tombol drop-drown, kemudian pilih salah satu IP address yang telah anda buat sebelumnya, misalnya 192.168.0.240
Biarkan TCP/IP port terisi 80, karean port ini yang akan digunakan.
Anda bisa mengisi Host Header for this site atau dikosongkan. Untuk kali ini gunakan defaultnya saja yaitu kosong.
• Klik Next
Setelah menekan tombol Next Microsoft Windows 2000 Server akan menampilkan kotak dialog berikutnya, yaitu menentukan lokasi data atau direktori tempat menyimpan data untuk ke Website yang akan anda bangun. Untuk jelasnya perhatikan gambar



Di bawah Path anda masukkan direktori atau folder yang digunakan untuk tempat menyimpan data untuk website anda. Supaya memeudahkan klik browse untuk melihat dan menampilkannya. Perhatikan gambar untuk melihat direktori atau folder yang akan digunakan guna menyimpan data website yang akan dibangun.

• Pilih direktori atau folder yang telah anda buat sebelumnya misalnya d:\Website.
• Klik direktori WEBSITE
• Klik Ok
• Klik Next. Setelah itu kembali jendela Website Site Creation wizard akan tampil seperti gambar berikut


• Klik kotak pilihan Browse untuk memberi tanda cek
• Klik Next, maka kotak dialog terakhir Web Site Creation Wizard akan tampil gambar berikut.


• Klik Finish untuk mengakhiri pekerjaan anda. Biarkan program bekerja dan setelah itu anda akan langsung dibawa ke jendela Internet Information Services seperti gambar.

Label:

posted by darajat @ 06.11   0 comments
Web Server
Di bagian ini akan memberikan penjelasan prosedur pembuatan web server jika komputer anda dijadikan Web Server untuk Intranet atau jaringan komputer yang lebih luas.
Ada beberapa hal yang harus anda kerjakan, antara lain membuat direktori untuk menyimpan data, membuat beberapa IP address jika dalam sever terdapat beberapa alamat IP address yang bisa diakases oleh banyak orang dalam suatu jaringan LAN atau Intranet, misalnya alamat www.lpkt.com, www.futurepro.com, www.profess.com dan sebagainya. Alamat-alamt tersebut bisa dikenali server apabila anda sudah mengkonfigurasi IP address dan DNS-nya.

Membuat IP address

Sebagai bahan latihan berikut adalah daftar atau tabel alamat Web Server lengkap dengan IP address dan DNS-nya yang akan anda bangun.

NO ALAMAT IP ADDRESS
1 www.lpkt.com 192.168.10.235
2 www.futurepro.sch.id 192.168.10.236
3 www.profex.net 192.168.10.237

Yang pertama kali harus anda lakukan untuk membuat IP Address adalah menampilkan konfigurasi IP address yang telah dibuat. Untuk itu ikuti langkah berikut ini:

• Klik kanan mouse anda tepat di atas MyNetwork Places

• Pilih dan klik Properties. Setelah itu jendela atau kotak dialog Network dan Dialup connections seperti gambar akan tampil di layar komputer anda.
• Klik kanan tepat di atas Local Area Connection
• Pilih dan klik Properties. Setelah itu program akan menampilkan jendela Local Area Connection Properties


• Klik Internet Protocol (TCP/IP)
• Klik Properties. Setelah itu akan tampil kotak dialog Internet protocol (TCP/IP) Properties seperti gambar


• Klik Advanced. Setelah itu akan tampil seperti gambar


• Klik tab IP Settings
• Klik Add. Setelah itu akan tampil kotak jendela lain tempat anda menuliskan IP address untuk Web Server anda sperti gambar


• Ketikkan IP Address, misalnya 192.168.10.240
• Subnet mask secara otomatis akan terisi.
• Klik Add untuk menyimpan ketentuan tesebut.
• Untuk mengisi IP Address lainnya, cara yang harus anda lakukan adalah sama.
• Klik OK. Jika tampil pernyataan This Connection has an empty primary WINS address. Do you want to continues? Jawab Yes
• Setelah itu anda akan kembali ke jendela Internet protocol (TCP/IP) properties.
• Klik OK
Anda akan kembali ke jendela atau kotak dialog Local Area Connection Properties
Klik OK sekali lagi. Biarkan program bekerja dan anda sudah memiliki beberapa IP Address untuk Webserver.

Mengedit IP Address
Jika ada kekeliruan dalam mendefenisikan IP Address tersebut, anda dapat mengeditnya. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

• Klik kanan tepat di atas My Network Places
• Pilih dan klik Properties
• Klik kanan tepat di atas Local Area Connections
• Pilih dan klik Properties
• Klik Internet Protocol (TCP/IP)
• Klik tab Advanced
• Klik tab IP settings
• Klik salah satu IP Address yang akan di edit
• Klik tab Edit, masukkan atau ketikkan IP Address baru
• Klik Ok
• Klik Ok
• Klik Ok
• Klik Ok sekali lagi
• Klik tombol close untuk menutup Network and Dialup connections

Membuat Directory
Untuk menyimpan data Web anda harus membuat suatu direktori atau folder khusus. Tujuannya agar data tersebut tidak tercampur dengan data lainnya. Sehingga Web site yang akan dibangun tersimpan dalam satu tempat di harddisk anda. Sebenarnya pada Windows 2000 server sudah disediakan folder default untuk menempatkan file data web server anda yaitu pada folder c:\inetpub\wwwroot. Tetapi jika anda ingin menyimpan data pada folder yang lainnya, ikuti beberapa langkah di bawah ini.
• Klik dua kali My Computer. Setelah itu akan tampil jendela My Computer seperti gambar


• Klik dua kali salah satu drive (Harddisk) dalam komputer anda, misal DATA (D:). Setelah itu akantampil jendela drive d seperti gambar


• Klik menu File pada tool bar
• Pilih klik New
• Pilih dan klik Folder, kemudian ketikkan nama folder, misalnya WEBSITE. Sehingga dalam drive D tersebut akan tampak satu direktori baru bernama WEBSITE

Setelah selesai tutup dengan menekan tombol close untuk menutup jendela tersebut. Dengan demikian anda telah memiliki beberapa IP Address dan folder untuk Web Server anda.

Label:

posted by darajat @ 06.08   0 comments
FTP
Konfigurasi FTP

Bagian ini adalah kelanjutan dari bagian dari pelajaran sebelumnya yaitu membangun Intranet dengan Windows 2000 Server dan tidak bisa dipisahkan. Pada bagian ini akan menjelaskan fasilitas bernama FTP (File Transfer Protocol) yang merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting dalam suatu server. Dengan FTP ini anda bisa mengirimkan file dengan mudah ke server. Selain itu jika anda akan menjalankan FTP dan menampilkannya kemudian anda bisa melihat satu persatu file website tersebut dengan cepat mudah.

Instalasi komponen FTP
Komponen FTP sebenarnya bisa dimasukkan ketika menginstalasi Internet Information Services atau IIS. Namun jika pada saat itu lupa memasukkannya, maka lakukan langkah berikut ini:
• Klik Start
• Klik Settings
• Klik Control Panel
• Klik Add/remove Programs, maka akan tampil kotak dialog Add/Remove Programs seperti gambar



• Masukkan master Windows 20000 Server ke drive CD-ROM
• Klik Add/Remove Windows Components. Setelah itu akan tampil kotak dialog seperti gambar




• Klik Internet Information Services (IIS)
• Klik Details. Setelah itu akan tampil kotak dialog seperti gambar berikut



• Klik Ok
• Klik Next untuk melanjutkan
• Klik Remote Administration mode
• Klik Next dan biarkan program bekerja. Setelah itu akan tampil kotak dialog Completing the Windows Components Wizard.
• Klik finish untuk mengakhirinya.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut anda telah memasukkan salah satu komponen IIS ke dalam server anda. Sekarang tinggal mengkonfigurasi dan menggunakannya. Sebenarnya prosedur yang harus anda lakukan sama seperti anda mengkonfigurasi komponen IIS lainnya yang telah dijelaskan dibagian sebelumnya. Namun demikian untuk lebih memantapkan kemampuan, berikut akan dijelaskan langkah-langkahnya.

Mengkonfigurasi FTP
Berikut ini adalah prosedur mengkonfigurasi FTP Services dan penggunaannya.
Langkah yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut:
• Klik Start
• Klik Programs
• Klik Administrative Tools
• Klik Internet Services Manager
• Klik nama Server anda, misalnya BUZANGANZ. Coba perhatikan gambar berikut



• Klik Action
• Klik New
• Klik FTP Site. Setelah itu akan tampil kotak dialog FTP Site Creation Wizard seperti gambar berikut


• Klik Next untuk melanjutkan.
• Ketikkan tipe deskripsi untuk FTP Site anda di kolom Description, misalnya futurepro.com lihat gambar



• Klik Next. Setelah itu tentukan IP untuk FTP Site anda, misalnya 192.168.10.235. Ingat nomor ini sudah dibuat ketika anda mendefenisikan IP Address.
• Klik tombol drop-down untuk melihat nomor IP Address yang akan digunakan
• Klik 192.168.10.235. Perhatikan gambar berikut



• Klik Next. Setelah itu akan tampil kotak dialog Wizard berikutnya, yaitu FTP Sit Home Directory seperti gambar berikut



• Klik tombol Browse untuk mencari direktori tempat menyimpan file data FTP Server.
• Klik Next
Setelah anda menekan tombol Next akan tampil kotak dialog FTP Site Access Permissions
• Klik Read karena kita menginginkan FTP Server memberikan hak akses pengguna hanya bisa mengambil data, tidak bisa meletakkan file ke FTP Server.



• Klik Next. Maka akan tampil kotak dialog You Have successfully completed the FTP Site Creation Wizard.



• Klik Finish untuk mengakhirinya.

Mencoba FTP Site
Untuk memanggil alamat 192.168.10.235 menggunakan perintah FTP prosedurnya sebagai berikut:
• Klik Start
• Klik Run, kemudian ketikkan ftp://192.168.10.235 dan klik Ok. Tunggu apakah akan tampil atau tidak. Jika ada pesan yang muncul dan anda diminta memasukkan password seperti gambar berikut berarti ada yang harus anda perbaiki.



Apabila tampil pernyataan seperti gambar di atas, anda harus memperbaikinya dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini.
• Klik nama FTP Site yang akan diperbaiki akses permissionnya.
• Klik Action.
• Klik All Task
• Klik Permission Wizard
• Klik Next
• Klik Next
• Klik Finish
Coba anda jalankan kembali FTP Site tersebut dengan cara berikut:
• Klik Start
• Klik Run, ketikkan ftp://192.168.10.235



Mendefinisikan New Host
Anda juga bisa membuat host baru untuk FTP ini. Prosedurnya sama seperti anda membuat host untuk Website. Untuk jelasnya saya akan memberikan contoh sebagai berikut:

• Klik Start
• Klik Programs
• Klik DNS. Setelah itu akan tampil kotak dialog seperti gambar



• Klik dua kali nama server anda, misalnya BUZANGANZ
• Klik dua kali nama FTP Site anda, misalnya FUTUREPRO.COM. Kemudian akan tampil seperti gambar berikut:





• Klik Action
• Klik New Host, maka akan tampil kotak dialog seperti gambar berikut



• Ketikkan ftp di bawah kolom Name (user parent domain name if blank)
• Ketikkan IP Address 192.168.10.235 di bawah kolom IP Address.
• Klik Add Host. Setelah itu akan tampil pernyataan seperti gambar di bawah.



• Klik Ok
• Klik Done untuk menutup kotak dialog tersebut.
• Klik tombol Close di jendela DNS
Dengan demikian anda sudah bisa menggunakan fasilitas FTP untuk keperluan Web Server yang akan dikirim ke komputer server yang akan dikirim ke komputer server, bisa di hosting luar dan bisa juga di dalam. Dengan fasilitas ini semua file yang ada akan dikirim secara otomatis ke webserver anda.
Untuk memastikannya coba anda jalankan dari RUN, prosedurnya sebagai berikut:
• Klik Start
• Klik RUN. Setelah itu akan tampil kotak RUN, kemudian ketikkan ftp://ftp.futurepro.com. Perhatikan gambar di bawah!



Dengan demikian anda sudah bisa mengirim data ke server menggunakan perintah FTP. Anda bisa melakukannya beberapa kali dengan alamat berbeda.

Label:

posted by darajat @ 06.02   0 comments
DNS
Mengkonfigurasi DNS

DNS (Domain Name System) sangat diperlukan apabila anda akan membangun Web Server atau Intranet. Dengan DNS ini anda bisa menentukan nama website atau Intranet dengan mudah. Misalnya anda membuat Web site atau Intranet bernama www.lpkt.com atau www.labkomputer-lpkt.sch.id maka anda harus mendefenisikannya melalui DNS ini.

Mendefinisikan New Zone

Sebagai bahan latihan, anda akan memberi nama website anda dengan www.futurepro.com dan akan mengambil IP Address 192.168.10.240 yang sudah dibuat sebelumnya. Maka prosedur yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut:
• Klik Start
• Klik Programs
• Klik Adminisrative Tools
• Klik dan pilih DNS. Setelah itu akan tampil jendela DNS. Setelah itu akan tampil jendela DNS seperti gambar


• Klik nama Server anda. Dalam contoh ini komputer server bernama BUZANGANZ
• Klik Action. Pilih dan klik New Zone. Setelah anda memilih New Zone Wizard seperti gambar.


• Klik Next. Dengan menekan tombol Next berarti anda akan melanjutkan pekerjaan tersebut dan sekarang berada di kotak dialog Zone Type Wizard.


• Klik Standard Primary. Sebenarnya anda bisa memilih salah satu yang ada pada pilihan Zone Type tersebut. Tetapi disarankan untuk latihan ini sebaiknya memilih Standard Type saja.
• Klik Next untuk melanjutkan.

Pada kotak dialog Forward or Reserve Look Zone klik Forward Zone. Coba perhatikan gambar berikut:


• Klik Next
• Ketikkan nama website anda di kolom Name, misalnya future.com seperti terlihat pada gambar.


• Klik Next. Setelah itu akan tampil kotak dialog Zone File seperti pada gambar.


• Klik lagi Next.

Pada tampilan kotak dialog completing The New Zone Wizard klik Finish

Label:

posted by darajat @ 06.00   0 comments
Instalasi Windows 2000 Server
INSTALASI WINDOWS 2000 SERVER


Persiapan instalasi windows 2000 server

Microsoft Windows 2000 Server merupakan pengembangan dari Windows NT Server. Berbagai kekurangan yang ada di Microsoft Windows NT telah diperbaiki dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas serta feature baru seperti MyNetwork Places, Internet Connection Sharing, Terminal Service, fasilitas IIS (Internet Information Services) semakin sempurna, Management Files lebih mapan dan lain-lain.
Fasilitas canggih lainnya adalah proses instalasi yang serba otomatis yang tidak dimiliki oleh Windows NT Server versi sebelumnya. Sehingga menjadikan Microsoft Windows 2000 Server merupakan sistem operasi masa depan yang canggih dan mapan.

Proses Instalasi windows 2000 server

Untuk menginstalsi Microsoft Windows 2000 Server banyak cara yang bisa dilakukan, bila menggunakan komputer yang belum memiliki sistem operasi bisa dilakukan secara otomatis melalui CD-ROM, bisa menginstal atau mengupgrade dari Windows 9x atau Windows NT.

Dalam buku ini kita akan menggunakan cara instalasi Windows 2000 melalui CD karena merupakan cara yang terbaik dan termudah. Dengan menggunakan setup melalui CD dapat dipastikan hardisk tebebas dari gangguan dan virus.

Proses instalasi Windows 2000 Server melalui CD adalah sebagai berikut:
Partisi harddisk anda. Gunakan disket boot atau Startup Windows 95/98 atau MS-DOS. Jika komputer anda mendukung bootable, proses partisi tidak perlu dilakukan lewat Prompt DOS karena akan otomatis dilakukan oleh Windows 2000 Server. Prosedurnya adalah sebagai berikut:
Ubah bootable komputer anda pada setup BIOS ke CD ROM drive
Masukkan CD master Windows 2000 server
Restart komputer anda
Maka komputer akan menjalankan operating sistem yang ada pada CD Windows 2000 Server
Ikuti semua petunjuk yang ditampilkan program.

Sebenarnya jika komputer Server anda hanya dijadikan Workgroup sampai di sini saja sudah cukup, tinggal mengkonfigurasi IP address dan DNS-nya saja yang akan digunakan sebagai rujukan untuk akses jaringan server.

Tetapi jika komputer anda akan dijadikan Server maka tahap ini adalah tahap awal karena anda harus mengonfigurasi TCP/IP dann harus menginstalasi Active Directory untuk membuat domain.

IP address pada Server

Tujuan IP address adalah memberi alamat untuk sebuah server atau komputer dalam suatu jaringan. Secara sederhana, agar komputer dalam jaringan dapat dikenali oleh semua client dan dirinya sendiri harus diberi alamat. Alamat inilah yang dimaksud dengan IP address. IP address adalah berupa nomor tertentu yang nantinya dijadikan patokan untuk membri alamat pada Client yang ada dalam suatu jaringan LAN berbasis Client Server ataupun Workgroup.
Sebenarnya IP address untuk server ketika proses instalasi active Directory ditanyakan, apakah akan langsung diisi atau tidak. Jika belum diisi pada saat instalasi tersebut, anda harus mengisinya.
Masalah pemberian IP address atau pemberian alamat ini tidak bisa sembarangan, apalagi apabila komputer anda dijadikan webserver. Maka jelas IP Address tersebut tidak asal memberikan saja, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan aturan-aturan yang ada. Dalam contoh ini, untuk server kita memberikan nomor IP addressnya dengan 192.168.10.1. Maka nomor lain untuk semua Client harus mengacu pada nomor ini yaitu harus sama netword id nya atau dalam satu network, misalnya untuk client harus mulai dari nomor 192.168.10.2 sampai 192.168.10.222 atau sesuai dengan jumlah komputer yang akan dikoneksikan ke jaringan.

Konfigurasi IP address pada Windows 2000 server

Prosedur yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut:
Dari Desktop klik kanan mouse tepat di atas MyNetwork Places untuk menampilkan Menu Popup akan tampil seperti gambar.
• Pilih dan klik Properties. Setelah itu akan tampil jendela Network dan Dial-up Connections.
• Pilih dan klik kanan mouse tepat di atas Local Area Connection untuk menampilkan Menu Popup.
• Klik Properties maka akan ampil kotak dialog Local Area Connection Properties
• Klik Internet Protocol (TCP/IP)
• Klik Show icon in taskbar when connected untuk menampilkan tanda Local Area Connection di taskbar.
• Klik Properties maka akan tampil kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) properties
• Klik Use the folowing IP Address
• Ketikkan di kolom IP Address 192.168.10.1
• Klik tab pada keyboard
Kolom Subnet mask tidak perlu anda isi, dengan menekan tab Subnet mask 255.255.255.0 secara otomatis sudah terisi.
Untuk memeriksa hasil pekerjaan apakah sukses atau belum ketikkan PING 192.168.10.1 dari RUN. Perintah ini digunakan untuk mengetahui apakah server sudah bisa membaca IP address dirinya sendiri atau belum. Jika menampilkan seperti pada gambar berarti pemberian address sudah betul. Tetapi jika tidak bisa menampilkan seperti gambar berarti anda harus mengkonfigurasi dan memeriksa kartu jaringan (NIC) atau LAN Card yang digunakan dalam komputer.


Instalasi Active Directory

Microsoft Windows 2000 Server tidak akan bekerja maksimal apabila Active Directory belum diinstalasi. Semua yang berhubungan dengan service dan domain ada dalam Active Directory ini. Jadi apabila Anda tidak menginstalasi Active Directory berarti komputer anda hanya dijadikan workgroup, maka Active Directory tidak perlu diinstalasi.
Active Directory hanya bisa diinstalasi apabila sudah terpasang kartu jaringan (NIC) yang baik dan benar serta harddisk harus diformat NTFS. Untuk itu anda harus menginstalasi Microsoft Windows 2000 Server dalam format NTFS.
Untuk menginstalasi atau setup Active Directory, prosedur yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut:

Klik start – Run ketik : dcpromo atau

Pada tampilan configure your server (start-program-administratingtools-configure yourserver)
• Pilih dan klik Active Directory
• Klik tombol scrollbar dan tahan lalu gerakkan ke atas atau ke bawah untuk melihat beberapa hal yang berhubungan dengan Active Directory tersebut seperti pada Gambar berikut.


• Klik Start untuk memulai konfigurasi Active Directory.
Biarkan komputer bekerja. Sesaat setelah Anda menekan tombol Start jendela awal Active Directory seperti Gambar akan tampil.
• Klik tombol Next untuk melanjutkan. Setelah itu akan tampil jendela instalasi Active Directory berikutnya. Di sini program akan menanyakan kepada anda spesifikasi Domain Control untuk Server Anda.
• Pilih dan klik Domain Controller for a new domain
• Klik Next untuk melanjutkan. Kembali Microsoft Windows 2000 server menampilkan options dan pilih salah satu options yang disediakan.
• Klik Create a new domain tree
• Klik Next untuk melanjutkan
• Setelah menekan tombol Next program akan menampilkan jendela Create or joint forest, spesify the location of a new domain
• Klik Create a new forest of domain trees
• Klik Next untuk melanjutkan.
• Pada tayangan berikutnya ketikkan nama server anda, misalnya labkomputer-lpkt.sch.id.
• Klik Next untuk melanjutkan lagi pekerjaan anda.
• Setelah itu akan tampil jendela NetBios domain name, biarka menggunakan nama yang sama, tidak perlu mengubahnya.
• Klik Next
• Klik Next
• Biarkan dalam keadaan default dan anda tidak perlu mengubahnya.
• Klik Next kembali
• Setelah itu Microsoft Windows 2000 server akan menampilkan pernyataan yang berhubungan dengan DNS
• Klik OK
• Klik Yes, install and configure DNS on this computer (recommended)
• Klik Next. Setelah itu jendela Active Directory Wizard berikutnya akan tampil seperti gambar diatas.
• Klik pilihan Permission compatable with pre_Windows 2000 Server. Pilihan ini digunakan apabila Anda menggunakan opeating sistem selain Windows 2000 di clientnya.
• Klik Next. Pada tampilan form, anda diminta menuliskan Password. Ketikkan kembali password yang telah anda ketik pada bagian Confirm Password.
• Klik Next. Setelah itu kembali jendela Wizard berikutnya akan tampil.
• Klik Next untuk melanjutkan instalasi.

Biarkan komputer bekerja dan melakukan setup Active Directory.
Setelah anda menekan tombol Finish komputer akan menampilkan dua pertanyaan, apakah komputer akan diRestart atau tidak. Pilih dan klik restart dan biarkan komputer melakukan boot secara otomatis.

Pada saat login anda akan melihat perbedaan, dimana ketika sebelum Active Directory diinstalasi anda tidak menemukan domain, sedangkan setelah Active Directory diinstalasi, domain yang anda instalasi akan tampil.

Mengelola User Server
• Membuat Users
• Menghapus Users

Bagian ini akan menjelaskan bagaimana caranya membuat user untuk pemakai di workstation atau client. Sehingga dengan dibuatnya user ini tidak sembarang orang bisa menggunakan dan memasuki server karena terkat otorisasi yang dibuat oleh Administrator jaringan.
User itu sendiri permisionnya bisa diatur, misalnya hanya membaca, menulis dan menghapus atau membaca saja dan sebagainya. Hal ini bisa dilakukan oleh administrator jaringan.
Selain itu apabila anda masuk ke server sebagai user mungkin banyak fasilitas yang tidak bisa digunakan, misalnya untuk menginstalasi suatu aplikasi. Untuk itu anda harus masuk sebagai administrator. Artinya loginnya menggunakan Administrator dengan password yang sama seperti Anda masuk dan bekerja menggunakan komputer Server.

Membuat User

Client atau Workstation tidak bisa masuk ke Server apabila tidak diijinkan oleh Administrator jaringan. Untuk itu anda harus meminta ijin dan membuat user sendiri, sehingga orang lain yang tidak berhak tidak bisa menggunakan jaringan tersebut. Apabila anda bekerja dengan komputer secara stand alone dengan Operating System Windows 98, mungkin hal ini bisa dilakukan dengan menekan tombol Cancel, tetapi jika sudah berhubungan dengan jaringan hal ini tidak berlaku lagi.
Artinya jika anda tidak mempunyai akses ke server tidak bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di server, misalnya terminal service, file dan printer sharing dan sebagainya.
Prosedur yang harus anda lakukan untuk membuat user adalah sebagai berikut:
• Klik Start
• Klik Programs
• Klik Administrative Tools
• Pilih da klik Active Dirctory Users and Computer.

Setelah itu akan tampil jendela Active Directory Users and Computer.


• Klik users
• Klik Actions
• Klik New
• Klik User. Untuk jelasnya perhatikan gambar berikut


Setelah memilih user, program akan menampilkanmseperti gambar


• Ketikkan nama anda atau nama user yang ingin anda buatkan dalam Server di kolom First Name.
• Ketikkan nama belakang anda atau nama user yang ingin anda buatkan di kolom Last Name atau kosongkan jika tidak ada
• Ketikkan pada User Logon name nama yang akan digunakan untuk login ke server
• Klik Next, maka akan menampilkan


• Ketikkan password Anda di kolom Password
• Ketikkan password anda sekali lagi di kolom Confirm password.
• Beri tanda cek di depan salah satu pilihan untuk keamanan. Untuk sementara anda biarkan saja pilihan ini, tidak perlu diisi.
• Klik Next. Setelah itu jendela New Object User berikutnya akan tampil seperti gambar berikut ini.


• Klik Finish untuk mengakhiri kegiatan pendefinisian user.

Dengan demikian anda telah berhasil membuat user baru untuk client di lingkungan jaringan berbasis Client Server. Dengan cara yang sama buatlah beberapa user sesuai kebutuhan. Dalam hal ini user tidak harus sama dengan jumlah komputer yang tersedia. Misalnya dalam jaringan hanya tersedia 10 unit komputer yang disebut client sedangkan siswa di labsekolah anda menggunakan komputer lebih dari 50 orang, maka anda sebagai Administrator bisa membuat user lebih dari 50 orang.
Selanjutnya anda dapat mengatur user domain tersebut dengan mengambil pilihan yang berhubungan dengan otorisasi untuk masing-masing user.Dan anda juga bisa membuat user setingkat administrator atau mengatur otorisasi user dengan mengambil pilihan member group.

Label:

posted by darajat @ 05.53   0 comments
Konfigurasi LAN
Instalasi, konfigurasi, dan pengujian LAN
(software/driver) pada sistem operasi (windows).


Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan

Komputer dengan sistem operasi Windows XP di dalam jaringan komputer harus menggunakan nama yang unik untuk menghindari adanya tumpang-tindih dengan komputer lain. Untuk memberikan nama dapat mengikuti langkah-langkah berikut :
Pilih Start, Settings, dan Control Panel.

a) Double-klik ikon system dan klik tab Computer Name
Akan muncul kotak dialog seperti gambar….16
b) Klick Change untuk merubah nama komputer dan work group atau domain
c) Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk komputer yang akan digunakan.
d) Klik OK.


Gambar 16.
Kotak Dialog untuk Memberikan Nama Komputer dan workgroup/domain dalam Jaringan

Menginstal dan Mengkonfigurasi Network Interface Card
Network Interface card (NIC) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer dapat “berinteraksi” dengan jaringan. Windows 98 / XP mendukung beberapa tipe network, yaitu :
a) Ethernet,
b) Token Ring,
c) Attached Resource Computer Network (ARCNet),
d) Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
e) Wireless, infrared,
f) Asynchronous Transfer Mode (ATM).

Driver Ethernet Card

a) Setelah NIC dipasang dalam slot komputer secara benar selanjutnya driver jaringan harus diinstal berdasarkan merek dari ethernet card yang dipasang atau tidak perlu diinstal bisa sistem operasi windows telah mendetaksi dan mempunyai data base driver yang ada pada windows. Ethernet card yang telah terinstal drivernya tersebut dapat dilihat pada Contol panel - Double-klik icon system dan klik tab Hardware kemudian klik device manager kemudian lihat driver ethernet card yang ada. Apabila telah terdeteksi akan menampilkan merek dari ethernet card tersebut dan apabila belum terinstal drivernya akan menampilkan tanda ? atau ! atau tanda X


Gambar 17.
Informasi driver

Konfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows 98 / XP meliputi:
a) Internet Protocol (IP),
b) Transmission Control Protocol (TCP),
c) Internet Control Message Protocol (ICMP),
d) Address Resolusion Protocol (ARP),
e) User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan komputer. Setiap kartu jaringan (NIC) yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari host ID.


Memberikan IP Address
Control Panel, double-klik icon Network Connection
a) Pilih Local Area Connection, klik kanan pada icon Local Area Connection pilih properties
b) Setelah muncul kotak dialog Local Area Connection, klik Intrnet Protokol (TCP/IP), lalu double klik atau klik properties
c) Kemudian masukan IP Address


Gambar 18.
Kotak Dialog Konfigurasi TCP / IP

d) Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
• Obtain an IP address automatically
IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
• Specify an IP address
IP address, subnet mask, Gateway, DNS diisi secara manual.

Menguji/Test Jaringan
Setelah proses instalasi dan konfigurasi sistem jaringan (baik hardware maupun software) selesai, maka perlu dilakukan test/uji. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah instalasi (mulai dari memasang kabel sampai dengan konfigurasi sistem secara software) telah dilakukan dengan benar.
Untuk mengetest TCP/IP, salah satu caranya dapat dilakukan dengan instruksi ipconfig yang dijalankan under DOS. Lihat gambar 19


Gambar 19. Test TCP/IP Menggunakan ipconfig

Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP yang terpasang pada Komputer kita. dari gambar diatas kita dapat melihat beberapa informasi penting setelah kita menjalankan perintah IPConfig pada jendela command prompt di komputer kita, misalnya adalah kita bisa melihat Host Name, primary DNS jaringan, physical Address dan sebagainya. Harus diingat bahwa perintah ini dapat dijalankan dengan baik apabila telah terpasang Network Card di komputer anda. Ipconfig menampilkan informasi berdasarkan Network Card yang terpasang.
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik, utilitas ping dapat digunakan.

Gambar 20. Utilitas Ping untuk Memeriksa Koneksi Jaringan

Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa berfungsi dan terhubung dengan baik, misalkan pada gambar diatas terlihat perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada keluar pesan Replay form No IP ( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan waktunya berapa detik itu menandakan bahwa perintah untuk menghubungkan ke LocalHost dapat berjalan dan diterima dengan baik, namun seandainya jika kita melakukan ping untuk nomor IP yang tidak dikenal seperti gambar 19 diatas maka akan dikeluarkan pesan Request Time Out yang berarti nomor IP tidak dikenal dalam jaringan tersebut ( ping 192.168.0.90 ). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut
Misalkan anda telah men-setup 2 buah terminal dengan alamat IP komp1 192.168.0.151 dan komp2 192.168.0.152, anda dapat melakukan test ping di mode dos untuk mengetahui apakah ada hubungan antara komp1 dengan komputer2 dengan mengetik "PING 192.168.0.152" di komp1 dan akan mendapatkan respon seperti :

Pinging 192.168.0.152 with 32 bytes of data:

Reply from 192.168.0.152: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.152: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.152: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.152: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistic for 192.168.0.152 :
Pakets : Send = 4, Received = 4, Lost = (0% loss)

Jika anda mendapatkan respon seperti diatas, maka koneksi jaringan sudah benar.
Sedangkan bila respon yang didapatkan seperti di bawah ini :
Pinging 192.168.0.152 with 32 bytes of data:

Request time out
Request time out
Request time out
Request time out

Ping statistic for 192.168.0.152 :
Pakets : Send = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)

Dapat diartikan bahwa jaringan komp1 dan komp2 belum bekerja dengan benar. Kesalahan dapat saja terjadi pada sistem pengkabelan, kartu jaringan, atau setup network.
Catatan : TTL adalah Time To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang dijaringan.

Label:

posted by darajat @ 05.49   0 comments
Hardware Jaringan
Instalasi Perangkat Keras Untuk Jaringan


Personal Computer

Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.

Network Internet Card (NIC)

Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yang banyak digunakan, yaitu PCI.

Gambar 6. Jenis Network Card

Network cabling
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan

Topologi Jaringan Jenis kabel yang umum digunakan
Topologi Bus Coaxial, twisted pair, fiber
Topologi Ring Twisted pair, fiber
Topologi Star Twisted pair, fiber

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:

• Coaxial cable
• Fiber Optik
• Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)

a) Kabel Coaxial
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).


Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dlm jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :
• Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
• Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
• Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
• Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
• Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
• Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
• Setiap segment harus diberi ground.
• Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
• Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).


Gambar 7. Kabel Coaxial Thicnet dan Thinnet

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :
• Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
• Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
• Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
• Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
• Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
• Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
• Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
• Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

b) Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.


Gambar 8. Kabel Fiber Optik

c) Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.

Tabel 5. Kategori Twisted Pair Cable
Kategori kabel Type Feature
Type CAT 1 UTP Analog (biasanya digunakan di perangkat telephone pada umumnya dan pada jalur ISDN –integrated service digital networks. Juga untuk menghubungkan modem dengan line telepon)
Type CAT 2 UTP Up to 1 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 3 UTP, STP 16 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring atau 10BaseT)
Type CAT 4 UTP, STP 20 Mbits data transfer (biasanya digunakan pada topologi token ring)

Type CAT 5 100 Mbits data transfer / 22 db
Type CAT 5enhanced UTP, STP 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4 copper pairs (kedua jenis CAT5 sering digunakan pada topologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada Fast Ethernet 100Mbps)

Type CAT 6 Up to 155 MHz or 250 MHz 2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10
Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit Ethernet)

Type CAT 7 Up to 200 MHz or 700 Mhz Giga-Ethernet / 20.8 db
(Gigabit Ethernet)
Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah :
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.

Gambar 9. Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45

UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.

Gambar 10. UTP cable CAT 5

Straigt Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, seperti tabel 6 :

Tabel 6. Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor RJ-45

Pin 1 wire color: White/orange
Pin 2 wire color: Orange
Pin 3 wire color: White/green
Pin 6 wire color: Blue
Pin 4 wire color: White/blue
Pin 5 wire color: Green
Pin 7 wire color: White/brown
Pin 8 wire color: Brown

Gambar11 . Menghubungkan Komputer Ke HUB/Router,
Maka Digunakan Cara Straigth Cable


Crossover Cable

Gambar12. Dasar koneksi - Gambar 13. Pemasangan Kabel -
Crossover Untuk Kabel UTP UTP Untuk Crossover

Gambar 14

Menghubungkan Dua Komputer Tanpa Menggunakan HUB (Peer To Peer),
Atau Menghubungkan HUB Dengan HUB, Maka Digunakan Crossover Cable

Label:

posted by darajat @ 05.46   0 comments
Jaringan Komputer
Konsep dasar jaringan LAN

Latar belakang dan sejarah jaringan

Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.

Gambar 1. Time Sharing System

Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.

Gambar 2, Distributed Processing

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).

Jenis-jenis jaringan

Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis :

a) Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

b) Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel

c) Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

d) Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

e) Wireless (Jaringan tanpa kabel), jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.


Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

a) Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.


Gambar 3. Topologi Jaringan Bus

Keuntungan
• Hemat kabel
• Layout kabel sederhana
• Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain

Kerugian
• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
• Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
• Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
• Diperlukan repeater untuk jarak jauh

b) Topologi Token Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.



Gambar 4. Topologi jaringan Token-Ring

Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.

c) Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.


Gambar 5. Topologi Jaringan Star

Keuntungan
• Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan

Kerugian
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus
• Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

Type Jaringan
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.

a) Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan
• Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
• Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
• Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.

Kelemahan
• Biaya operasional relatif lebih mahal.
• Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
• Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

b) Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan
• Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
• Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
• Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kelemahan
• Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
• Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
• Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
• Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.


Protocol Jaringan

Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak.
Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protocolnya.
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam tabel 1 berikut:


Tabel 1. Hubungan antara model OSI dengan protokol TCP/IP
Model OSI TCP/IP Protocol TCP/IP
No Lapisan Nama Protokol Kegunaan
7 Aplikasi Aplikasi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
DNS (Domain Name Server) Data base nama domain mesin dan nomer IP
FTP (File Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file
HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file HTML dan Web
MIME (Multipurpose Internet Mail Extention) Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
NNTP (Network News Transfer Protocol) Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
POP (Post Office Protocol) Protokol untuk mengambil mail dari server
SMB (Server Message Block) Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
6 Presentasi SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Protokol untuk pertukaran mail
SNMP (Simple Network Management Protocol) Protokol untuk menejemen jaringan
Telnet Protokol untuk akses dari jarak jauh
TFTP (Trivial FTP) Protokol untuk transfer file
5 Sessi NETBIOS (Network Basic Input Output System) BIOS jaringan standar
RPC (Remote Procedure Call) Prosedur pemanggilan jarak jauh
SOCKET Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
4 Transport Transport TCP (Transmission Control Protocol) Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)
UDP (User Datagram Protocol) Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
3 Network Internet IP (Internet Protocol) Protokol untuk menetapkan routing
RIP (Routing Information Protocol) Protokol untuk memilih routing
ARP (Address Resolution Protocol) Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
RARP (Reverse ARP) Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
2 Data link LLC Network interface PPP (Point to Point Protocol) Protokol untuk point ke point
Data Link MAC SLIP (Serial Line Internet Protocol) Protokol dengan menggunakan sambungan serial
1 Fisik Ethernet, FDDI, ISDN, ATM

Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.
1) IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan
oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.

Tabel 2. Contoh IP Address
Network ID Host ID
193 160 5 1

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah

Tabel 3. Pembagian kelas IP Address

Kelas Range Network ID Host ID Default Sub net Mask
A 1 - 126 xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B 128 - 191 xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C 192 - 255 xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:

Network ID = 113
Host ID = 46.5.6

IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :

Network ID = 132.92
Host ID = 121.1

IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 255.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

2) Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki :

a) Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
b) Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
c) Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

Label:

posted by darajat @ 05.26   0 comments
About Me


Name: darajat
Home: Bogor, Indonesia, Indonesia
About Me: saya adalah saya tidak mau menjadi orang lain
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Template by
Blogger Templates